Laman

Selasa, 28 September 2010

SEGALANYA UNTUKMU, BIDADARIKU

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Semoga antum, Bersabar...
Sesungguhnya Kita hanyalah Milik Allah dan akan kembali pada-Nya.

Dia, bidadari yang baru saja kunikahi

setelah melakukan mitsaq ghalizh dengannya
sebuah tekad telah tertancap kuat dalam dada
bahwa ia, bidadariku, dengan sejuta pesonanya
akan kubawa menyusuri sungai- sungai cinta
menuju muara surga

lihatlah, bidadariku tersenyum padaku
ia mencium tanganku dengan segenap ketulusan
seolah mengatakan, "hingga kini,sampai nanti, aku adalah milikku"
ah, hatiku seakan terbang bersamanya
merasakan episode indah kehidupan di masa depan
aku akan selalu mencintainya
aku akan selalu mencium keningnya ketika lelah, penat bekerja
aku akan selalu membuatkan puisi-puisi cinta untuknya
aku akan selalu hadir untuknya kapan saja ia minta
aku akan selalu menjadi imam untuknya dalam setiap shalat jamaah yang kami bangun bersama
aku akan selalu berusaha membuatnya bahagia
segalanya untukmu, bidadariku

dan malam itu
aku takkan pernah melupakannya
wajah cantiknya hampir membuatku pingsan berjuta-juta
kamipun duduk mesra
setalah mengeja dua rakaat shalat yang begitu khidmat
kali ini ia menatapku, lama
akupun menatapnya
dua senyum terbentang indah dan mesra
akupun memeluknya

malam itu bidadariku tidur nyenyak sekali
kedamaian terpancar dari wajahnya
rasa cinta dalam jiwa-ku semakin berlipat ganda jumlahnya
kugenggam tangannya
mengapa tangannya dingin dan beku?
bidadariku hanya diam, membisu,....tak bergerak
bidadariku tiada... ia telah dipanggil Rabb-Nya!

airmataku tumpah. tangisku pecah
bukankah ini malam pertama kita, bidadariku?
bukankah seharusnya ini malam terindah kita?
saat yang paling berharga dalam perjalanan hidup kita?

ratusan melati yang menghiasi kamar kami masih semerbak wanginya
kado-kado pernikahan yang belum sempat kami buka
ucapan-ucapan selamat yang belum sempat kami baca
ia, bidadariku telah menemui Sang pencipta dengan senyum kecilnya
aku masih di sini, didekatnya
aku masih terus memandangi wajahnya
kutemani raga tanpa ruh itu
kubacakan puisi yang belum sempat kuperdengarkan di malam indah ini
ketika ia masih di sisi dan menggenggam erat tanganku

ya. bidadariku telah tiada
mimpi-mompi yang belum lama kami sepakati sirna seketika
bidadariku, segalanya hanya untukmu
dan malam ini adalah juga milikmu
milikmu bersamaku

Dia, bidadariku, semoga kelak juga menjadi bidadari di surga
semoga kepergian ini akan mengekalkan cinta abadi
hingga nanti kami akan bertemu kembali di kehidupan yang lebih wangi
di surga yang dijanjikan-Nya

Untuk bidadariku yang telah pergii...
Ya Allah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar