Laman

Minggu, 26 September 2010

Bersabarlah, Sayang

Saat aku kehilangan ayah
Aku tak menangis

Kata ibu, ayah sedang bahagia
Di surga,
Menungguku di sana

Ibu menyuruh kakakku menyusul
Menyampaikan pesan kepada ayah
Bahwa kami baik-baik saja
Di dunia

Aku ingin ikut
Tapi kata ibu,
Aku masih kecil

Aku menangis
Aku sedih
Aku rindu ayah

Tapi aku sayang ibu
Kasihan ibu sendirian

Kata ibu, aku harus jadi mujahid
Seperti ayah
Biar nanti berkumpul lagi
Di taman surga
Bersama ayah dan kakak

Ibu selalu berpesan,
Kalau nanti ibu pergi, aku tak boleh menangis
Kalau aku sendirian, aku juga tak boleh menangis
Karena aku adalah mujahid
Mujahid tak boleh cengeng

Saat ibu pergi,
Aku tak menangis
Saat aku sendirian,
Aku juga tak menangis

Karena ibu pernah bilang,
Masih ada Allah bersamaku

Aku gembira
Karena Allah selalu bersamaku
Dia tak pernah pergi
Tak pernah meninggalkanku
Dia selalu menemaniku
Di manapun aku berada
Dia selalu di dekatku

Kini aku hanya punya Allah
Allah saja!

Setiap malam Dia selalu menemaniku
Aku katakan pada-Nya
Bahwa aku sangat rindu
Pada ayah, kakak dan ibu

Ternyata Allah sangat menyayangiku
Dia begitu baik padaku

Aku ingin melihat wajah-Nya
Tapi kata Allah nanti dulu
Karena aku masih di dunia

Aku ingin menyusul ayah
Juga kakak dan ibu
Aku ingin berkumpul di taman surga
Pasti mereka sedang menungguku di sana

Ya Allah,
Kapan aku boleh menyusul mereka?
Aku rindu, Ya Allah

Ya Allah,
Kalau aku sudah mati nanti
Tunjukkanlah di mana tempat ayah, kakak, dan ibu berada

Ya Allah,
Untuk saat ini
Aku hanya ingin menitip salam saja
Untuk mereka di sana

Semoga aku bisa menyusul mereka
Secepatnya
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar