Laman

Selasa, 28 September 2010

Bukti Kesesatan Ajaran Tasawuf

Beberapa Bukti Kesesatan Ajaran Tasawuf
1. Al Hallaj seorang dedengkot sufi, berkata : “Kemudian Dia (Allah)
menampakkan diri kepada makhluk-Nya dalam bentuk orang makan dan
minum.” (Dinukil dari Firaq Mua’shirah, karya Dr. Ghalib bin Ali Iwaji,
juz 2 hal.600).
Padahal Allah telah berfirman :
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Allah, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Asy Syuura : 11)

“Berkatalah Musa : “Wahai Rabbku nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku
agar aku dapat melihat-Mu.” Allah berfirman : “Kamu sekali-kali tidak
akan sanggup melihat-Ku (yakni di dunia-pen)………” (Al A’raaf : 143).
2. Ibnu ‘Arabi, tokoh sufi lainnya, berkata : “Sesungguhnya seseorang
ketika menyetubuhi istrinya tidak lain (ketika itu) ia menyetubuhi
Allah !” (Fushushul Hikam).? Betapa kufurnya kata-kata ini …, tidakkah
orang-orang Sufi sadar akan kesesatan gembongnya ini ?!
3. Ibnu ‘Arabi juga berkata : “Maka Allah memujiku dan aku pun
memuji-Nya, dan Dia menyembahku dan aku pun menyembah-Nya.” (Al Futuhat
Al Makkiyyah).4
Padahal Allah telah berfirman : “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan
manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (Adz Dzariyat : 56).
“Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang
kepada Allah Yang Maha Pemurah dalam keadaan sebagai hamba.” (Maryam :
93).
4. Jalaluddin Ar Rumi, seorang tokoh sufi yang kondang berkata : “Aku
seorang muslim, tapi aku juga seorang Nashrani, Brahmawi, dan
Zaradasyti, bagiku tempat ibadah sama … masjid, gereja, atau tempat
berhala-berhala.” 5
Padahal Allah berfirman : “Dan barangsiapa mencari agama selain agama
Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari
padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.” (Ali
Imran : 85)
5. Pembagian ilmu menjadi Syari’at dan Hakikat, yang mana bila
seseorang telah sampai pada tingkatan hakikat berarti ia telah mencapai
martabat keyakinan yang tinggi kepada Allah , oleh karena itu gugurlah
baginya segala kewajiban dan larangan dalam agama ini.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata : “Tidak diragukan
lagi oleh ahlul ilmi dan iman bahwasanya perkataan tersebut termasuk
sebesar-besar kekafiran dan yang paling berat. Ia lebih jahat dari
perkataan Yahudi dan Nashrani, karena Yahudi dan Nashrani beriman
dengan sebagian dari isi Al Kitab dan kafir dengan sebagiannya,
sedangkan mereka adalah orang-orang kafir yang sesungguhnya (karena
mereka berkeyakinan dengan sampainya kepada martabat hakikat, tidak
lagi terkait dengan kewajiban dan larangan dalam agama ini, pen).”
(Majmu’ Fatawa, juz 11 hal. 401).
6. Dzikirnya orang-orang awam adalah لا إله إلا الله , sedangkan
dzikirnya orang-orang khusus dan paling khusus “الله / Allah”, “هو /
Huu”, dan “آه / Aah” saja.
Padahal Rasulullah bersabda :
أَفْضَلُ الذِّكْرَ لاَ إِلهِ إِلاَّ الله
“Sebaik-baik dzikir adalah لا إله إلا الله .” (H.R. Tirmidzi, dari
shahabat Jabir bin Abdullah , dihasankan oleh Asy Syaikh Al Albani
dalam Shahih Al Jami’, no. 1104).?
Syaikhul Islam rahimahullah berkata : “Dan barangsiapa yang beranggapan
bahwa لا إله إلا الله dzikirnya orang awam, sedangkan dzikirnya
orang-orang khusus dan paling khusus adalah “هو / Huu”, maka ia seorang
yang sesat dan menyesatkan.” (Risalah Al Ubudiyah, hal. 117-118,
dinukil dari Haqiqatut Tashawwuf, hal. 13)
7. Keyakinan bahwa orang-orang Sufi mempunyai ilmu Kasyaf (dapat
menyingkap hal-hal yang tersembunyi) dan ilmu ghaib. Allah dustakan
mereka dalam firman-Nya : “Katakanlah tidak ada seorang pun di langit
dan di bumi yang mengetahui hal-hal yang ghaib kecuali Allah.” (An Naml
: 65)
8. Keyakinan bahwa Allah menciptakan Nabi Muhammad dari nuur /
cahaya-Nya, dan Allah ciptakan segala sesuatu dari cahaya Nabi Muhammad
. Padahal Allah berfirman : “Katakanlah (Wahai Muhammad), sesungguhnya
aku hanyalah seorang manusia seperti kalian, yang diwahyukan kepadaku
…” (Al Kahfi : 110).
“(Ingatlah) ketika Rabbmu berfirman kepada para Malaikat :
“Sesungguhnya Aku akan ciptakan manusia dari tanah liat.” (Shaad : 71)
Wallahu A’lam Bish Shawab
Hadits-hadits palsu atau lemah yang tersebar di kalangan umat
Hadits Abu Umamah
عَلَيْكُمْ بِلِبَاسِ الصُّوفِ، تَجِدُوْا حَلاَوَةَ الإيْمَانِ فِيْ قُلُوْبِكُمْ
“Pakailah pakaian yang terbuat dari bulu domba, niscaya akan kalian
rasakan manisnya keimanan di hati kalian”(HR Al Baihaqi dlm Syu’abul
Iman).
Keterangan : Hadits ini palsu karena di dalam sanadnya terdapat seorang
perawi yang bernama Muhammad bin Yunus Al Kadimy. Dia seorang pemalsu
hadits, Al Imam Ibnu Hibban berkata : “Dia telah memalsukan kira-kira
lebih dari dua ribu hadits”. (Lihat Silsilah Al Ahadits Adh Dhoifah Wal
Maudhu’ah, no:90)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar