Laman

Rabu, 06 Oktober 2010

kasihan para istri

Saya mengutip dari joke nya M.Quraish Shihab

Kalau istri diam, sang suami menuduhnya berakal kososng sehingga tidak ada yang dapat dia katakan,
sedang kalau istri berbicara suami kadang memakinya cerewet - Dia lupa bahwa tugas istri adalah menenangkan pikiran suami yang sudah demikian letih dengan aneka problem dan beban.


Kalau istri keluar rumah, suami menilai tidak betah di rumah, mengabaikan urusan anak2nya, dan membiarkan mereka dididik oleh pembantu. Sedang kalau istri mengurung dirinya di dalam rumah, suami mengatakan bahwa dia enggan menambah wawasannya melalui pertemuan dengan orang lain atau malas menambah pengetahuannya menyangkut apa yang terjadi di luar batas rumah

Kalau istri tidak bertanya tentang ihwal pekerjaan suaminya, kita menilainya sebagai perempuan yang tidak memiliki arti, tidak dapat meningkat bersama suaminya menuju masa depan, dan tidak juga berusaha untuk berbagi kesulitan dengan suaminya. Sedang bila istri menanyakan ihwal pekerjaan suaminya, maka suami akan berkata bahwa istri ingin mencampuri segala urusan suaminya.

Kalau istri sayang ibunya dan menggunakan setiap kesempatan untuk mengunjunginya, maka suami menilainya masih kekanak-kanakan, berlari menuju ibu untuk minta saran setiap langkah yang diayunkannya. Sedang bila ia mengurangi kunjungannya ke ibunya, istri dinilainya perempuan yang angkuh yang enggan meraih manfaat dari pengalaman ibunya.

Kalau istri berbicara politik, suami berkata bahwa dia ingin memamerkan pengetahuannya. Sedang kalau dia berbicara menyangkut tetangga, suami berkata bahwa dia seorang perempuan yang sempit wawasannya, yang tidak memperhatikan kecuali persoalan2 yang remeh.
Kalau dia berbicara tentang cinta, ia dinilai sebagai wanita picik yang menduga bahwa dunia hanyalah cinta dan asmara.

Kalau istri mengabaikan pakaiannya, suami menilainya perempuan yang bodoh yang menduga bahwa tujuan kerapian adalah memancing suami bukan untuk mempertahankannya. Tetapi bila istri memperhatikan pakaiannya, suami menuduhnya masih remaja dan bahwa istri lupa kalau suaminya membeli untuknya pakaian melalui keringat, darah dan stress yang dialaminya.

Kalau istri meminta suaminya agar diajak ke pesta, suami menuduhnya sangat egois dan lupa bahwa suaminya butuh istirahat setelah bekerja keras. Sedang kalau istri mengusulkan kepada suaminya agar tetap di rumah, suami menuduhnya sebagai pencemburu yang memenjarakan suami di rumah dan menghalanginya menghirup udara segar.
Demikianlah.....Tidakkah Anda sependapat bahwa suami telah menzalimi istri masa kini???
(dikutip dari Amin,kolom'Fikrah' koran Al-Akhbar, Cairo, Juli 1959)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar